Bisnis.com, JAKARTA - Grup UNTR, PT Arkora Hydra Tbk. (ARKO) menargetkan dua proyek baru untuk beroperasi secara komersial dalam dua tahun ke depan.
Direktur Utama Arkora Hydro Aldo Artoko mengatakan kedua proyek tersebut akan mendukung pertumbuhan produksi listrik ARKO. Proyek yang dimaksud adalah Proyek Yaentu di Sulawesi Tengah dan Proyek Kukusan yang berlokasi di Lampung.
“Diharapkan COD akan berkontribusi pada campuran EBT dalam waktu dekat,” katanya dalam presentasi publik, Rabu (22/11/2023).
Secara lebih rinci, Proyek Yaentu terletak di Poso, Sulawesi Tengah dan memiliki kapasitas 10 MW. Proyek ini ditargetkan beroperasi pada kuartal kedua 2024, dengan perkiraan produksi listrik 62.476 MWh per tahun.
Sampai saat ini, kemajuan Proyek Yaentu telah mencapai 95,5% dan sedang dalam tahap pemasangan turbin dan generator.
Proyek selanjutnya adalah Kukusan yang berlokasi di Lampung. Nantinya, proyek dengan kapasitas 5,4 MW ini akan menyumbang listrik sebesar 62.476 MWh per tahun. Sejauh ini, kemajuan proyek ini telah mencapai 7,7% dan COD ditargetkan pada kuartal ketiga 2025.
“Pada akhir 2024, kami menargetkan kemajuan proyek sebesar 80%,” kata Aldo. Sementara itu, saat ini ARKO memiliki dua proyek yang beroperasi, yaitu Proyek Cikopo II dan Tomasa. Cikopo II berlokasi di Garut dengan kapasitas terpasang 7,4 MW. Sepanjang tahun 2022, proyek ini akan menghasilkan 53.3679 MWh listrik.
Kemudian Proyek Tomasa berada di Poso dengan kapasitas terpasang 10 MW sedangkan untuk tahun 2022 produksi listrik sebesar 60.735 MWh.
ARKO memprediksi produksi listrik sepanjang 2023 akan mencapai 107.581 MWh. Dengan beroperasinya Proyek Yaentu, pada tahun 2024 asumsi produksi akan mencapai 139.819 MWh.
Produksi listrik juga akan meningkat pada tahun 2025 dengan beroperasinya Proyek Kukusan. Pada tahun 2025, asumsi produksi listrik Grup Astra sekitar 177.510 MWh.
Penulis: Artha Adventy
Penerbit: Pandu Gumilar
Sumber: Bisnis.com