Pengalaman Aldo dalam proyek infrastruktur dimulai sejak usia dini, berasal dari keluarga yang memiliki perusahaan konstruksi sipil berskala menengah hingga besar yang berspesialisasi dalam pembangunan jalan tol, bendungan, pelabuhan, dan bandara di seluruh Indonesia. Ayahnya, Djohan Teguh, sering mengajaknya melakukan kunjungan ke lokasi proyek sejak usia 8 tahun, memberikan pengalaman langsung tentang peralatan berat dan kepemimpinan di lokasi proyek.

Aldo lulus dari University of New South Wales, Australia, dengan gelar Bachelor of Engineering di bidang Teknik Mesin dan Manufaktur. Dia kemudian bekerja di Parsons Brinckerhoff, perusahaan konsultan teknik yang berbasis di AS, di Sydney, terlibat dalam proyek-proyek besar seperti Sydney CBD Tunnel, Sydney Metro, dan pembangkit listrik gas, memperoleh pengalaman luas dalam manajemen proyek dan teknik.

Melihat ketergantungan Indonesia pada tenaga diesel menelan biaya lebih dari Rp100 triliun pada tahun 2008, Aldo mendirikan Arkora Hydro pada tahun 2009 untuk mempercepat pengembangan energi terbarukan melalui pembangkit listrik tenaga air sungai, yang bertujuan untuk mendiversifikasi bauran energi Indonesia dan mendorong pertumbuhan berkelanjutan.

‍

Dia bergabung dengan Arkora Hydro pada tahun 2014. Ia lulus dari University of Minnesota (AS) dengan gelar di bidang teknik kimia dan gelar di bidang kimia. Dia sebelumnya bekerja di Nugraha Siti Kumala, sebuah perusahaan Indonesia yang mendistribusikan bantalan dan suku cadang mekanik untuk berbagai industri, termasuk pembangkit listrik. Sebelum bekerja di Nugraha Siti Kumala, ia bekerja di KC Pharmaceuticals, produsen label pribadi Amerika untuk obat tetes mata. Sebelum itu, ia bekerja di perusahaan 3M (Minnesota Mining and Manufacturing) di Amerika Serikat. 3M adalah perusahaan multinasional Amerika yang beroperasi di berbagai bidang industri. Dia bekerja di divisi bahan listrik dan isolasi. Dengan berbagai peran dalam penelitian dan teknik, ia telah memperoleh banyak pengalaman dalam rekayasa proses, optimalisasi pabrik dan efisiensi.

‍

Ismu Nugroho lulus dari Universitas Diponegoro dengan gelar sarjana Teknik Sipil dan Diploma Teknik Jalan Raya dari Institut Teknologi Bandung. Dia bergabung dengan Arkora Hydro pada tahun 2009. Sebelum bergabung dengan Arkora Hydro, ia menghabiskan lebih dari 20 tahun di PLN (Perusahaan Utilitas Negara Indonesia) dengan peran terakhirnya sebagai wakil manajer teknik pembangkit listrik tenaga hidro dan diesel. Selama berada di PLN, ia menyelesaikan lebih dari 32 proyek pembangkit listrik tenaga air dengan keterlibatannya dalam berbagai tahap mulai dari pencarian lokasi, desain dasar hingga tahap desain detail, pengawasan konstruksi dan juga tahap perbaikan dan peningkatan kapasitas pembangkit. Dengan pengalaman lebih dari 32 tahun, ia benar-benar diakui sebagai ahli di bidangnya.

‍

Boy Gemino Kalauserang menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada tahun 1996 dan merupakan Advokat Berlisensi di Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI) sejak 2010. Dia bergabung dengan Arkora Hydro pada tahun 2022. Sebelum bergabung dengan Arkora Hydro, ia memulai karirnya dengan Astra pada tahun 1996 di grup United Tractors. Dan saat ini menjabat sebagai Group Legal Advisor Grup Pamapersada Nusantara Group, Direktur Utama PT Unitra Nusantara Persada, Direktur PT Bhumi Jati Power, Direktur PT Energia Prima Nusantara, Direktur PT Unitra Persada Energia, Komisaris PT Iltabhi Energia Tenagahidro, Komisaris PT Redelong Hydro Energy dan Komisaris PT Uway Energi Perdana. Selain itu, beliau juga menjabat sebagai Kepala Kebijakan Publik dan Regulasi di Asosiasi Jasa Pertambangan Indonesia (ASPINDO).