Berita

ARKO sedang menyiapkan instrumen penghimpunan dana melalui penerbitan obligasi berwawasan lingkungan

14-07-2023 | By : Arkora Hydro

Penerbitan green bond merupakan komitmen ARKO dalam mendukung serta menumbuhkembangkan kegiatan usaha berwawasan lingkungan (KUBL). Aksi korporasi ini sekaligus mengukuhkan posisi ARKO sebagai market leader penerapan environmental, social and governance (ESG) di pasar modal Indonesia.

ARKO akan menerbitkan green bond ini dalam tiga seri, dengan tenor masing-masing satu tahun, tiga tahun dan lima tahun. "Besar kupon green bond akan ditentukan kemudian," ungkap Direktur Utama ARKO Aldo Henry Artoko, Jumat (14/7).

Aldo mengatakan, aspek risiko dalam green bond ini relatif terjaga, sebagaimana tampak dari peringkat idA(pg) - (single A- partially guaranteed) untuk obligasi berwawasan lingkungan. Ini menunjukkan kemampuan kuat ARKO untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjang.

Presiden Direktur PT Indonesia Infrastructure Finance  (IIF) Reynaldi Hermansjah menyambut baik penerbitan obligasi ini, serta berharap penerbitan green bonds ini dapat wujudkan inklusi keuangan hijau di Indonesia. “Kami sangat senang dan optimistis bahwa Obligasi yang diterbitkan oleh ARKO akan mendapat respon yang sangat baik dari masyarakat” ungkap Reynaldi.

Sebab, penerbitan green bonds tersebut merupakan komitmen ARKO dalam melibatkan partisipasi masyarakat luas untuk turut serta mendukung industri hijau melalui instrumen investasi.

Adapun IIF melalui pendanaannya menggunakan skema credit enhancement yang diberikan kepada ARKO dalam pembangunan beberapa proyek hijau berbasis renewable energy, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLMTH)

Periode penawaran awal atau bookbuilding dibuka pada 7 Juli 2023 sampai dengan 21 Juli 2023. ARKO menargetkan green bonds akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 11 Agustus 2023

Sebagai gambaran, ARKO mengembangkan dan mengoperasikan proyek pembangkit listrik tenaga mini hidro. Saat ini, ARKO memiliki dua pembangkit listrik dengan total kapasitas 17,4 megawatt (MW) dan dua proyek sedang dalam tahap konstruksi dengan total kapasitas 15,4 MW.

ARKO juga memiliki perusahaan afiliasi yang menyediakan jasa konstruksi untuk proyeknya dan untuk jasa operasi dan pemeliharaan. Per 31 Desember 2022, pemegang saham terdiri dari PT Arkora Bakti Indonesia (47,52%), PT Energia Prima Nusantara (26,55%), bagian dari PT United Tractors Tbk (UNTR), ACEI Singapore Holdings Private Ltd (10,07%), dan publik sebesar 15,85%.

 

Reporter: Akhmad Suryahadi

Editor: Wahyu T.Rahmawati

Sumber : Kontan.co.id